Bahan Tambah Beton. Kontraktor dan Konsultan Wajib Tahu!

Bagikan:

3. Tipe C (Accelerating Admixture)

Bahan tambah tipe ini digunakan untuk mempercepat waktu ikat beton, sehingga dapat meningkatkan kuat awal beton. Batas penggunaan admixture tipe ini ialah 2% dari berat semen. Beberapa bahan kimia yang termasuk ke dalam tipe ini yaitu kalsium klorida, silikat, bromide dan karbonat. Kalsium klorida tidak dianjurkan untuk digunakan pada daerah dengan korosi tinggi, karena ion klorida sendiri dapat memicu korosi. Bahkan dalam kondisi tertentu, bahan tambah yang mengandung kalsium klorida tidak boleh digunakan, seperti:

    • Struktur beton prategang.
    • Beton dengan aluminium tertanam di dalamnya.
    • Beton dengan bekisting yang terbuat dari baja galvanis.
contoh admixture tipe c produk sika
Contoh Admixture Tipe C Produk Sika

4. Tipe D (Water Reducing + Retarding Admixture)

Admixture tipe ini memiliki kemampuan kombinasi antara admixture tipe A dan tipe B, yaitu dapat mengurangi jumlah air sekaligus memperlambat waktu ikat beton. Tipe ini berbentuk cairan sehingga berat admixture ini harus digabungkan dengan berat air (menjadi berat air total) pada saat analisis campuran (mix design). selain itu, perbandingan mortar dengan agregat kasar tidak boleh berubah.

5. Tipe E (Water Reducing + Accelerating admixture)

Admixture tipe ini memiliki kemampuan kombinasi antara admixture tipe A dan tipe C, yaitu mengurangi penggunaan air dan mempercepat waktu ikat beton. Penggunaan bahan tambah ini akan menghasilkan beton kuat tekan awal yang tinggi dengan waktu ikat yang lebih cepat dan tetap workable.

6. Tipe F (High Range Water Reducing)

Admixture tipe ini memiliki kemampuan yang sama dengan tipe A, yaitu mengurangi penggunaan air namun dengan persentase yang lebih tinggi (12%-40%). Pada penggunaan tipe ini, selain dapat menghasilkan kuat tekan yang tinggi dengan jumlah air yang sedikit, tingkat workability-nya juga tinggi. Admixture ini sering disebut sebagai superplastisizer. Dosis yang dianjurkan ialah 1% – 2% dari berat semen.

7. Tipe G (Water Reducing High Range Retarding Admixtures)

Admixture tipe ini memiliki kemampuan yang sama dengan tipe F (superplastisizer) dan tipe B. Penggunaan jumlah air dapat dikurangi hingga lebih dari 12%. Biasanya admixture tipe G ini digunakan untuk kondisi lahan yang sempit, dimana jumlah sumber daya manusia yang bisa mengerjakan beton sangat terbatas di tempat tersebut.

 

Baca juga: Elemen Struktur Beton Bertulang

Leave a Comment

error: Ayo kembangkan literasimu dengan parafrase :)