Bahan Tambah Mineral (Additive)
Bahan tambah mineral atau disebut juga dengan additive merupakan bahan padat yang dihaluskan. Secara umum digunakan untuk meningkatkan mutu beton (kuat tekan). Selain itu, keuntungan penggunaan additive yaitu:
- Mengurangi panas hidrasi
- Mengurangi biaya pekerjaan beton
- Mengoptimalkan workability
- Meningkatkan daya tahan terhadap serangan sulfat dan reaksi alkali-silika
- Meningkatkan usia beton
- Mengurangi susut pada beton
- Mengurangi porositas
Penelitian bahan mineral untuk dijadikan sebagai bahan tambah beton semakin meningkat. Saat ini, bahan tambah mineral antara lain:
1. Abu Terbang Batu Bara (Fly Ash)
Additive ini merupakan butiran halus hasil residu (sisa) pembakaran batu bara pada pembangkit listrik. Karena bentuknya yang sangat halus dan jumlahnya cukup banyak, fly ash berpotensi menjadi pencemar lingkungan seperti pencemaran, air udara dan kualitas ekosistem. Oleh sebab itu, penggunaan abu terbang dapat menjadi upaya penyelamatan lingkungan.
Fly ash memiliki sedikit kemampuan sebagai bonding agent (perekat) seperti semen, itupun baru bisa terjadi apabila bereaksi dengan kalsium hidrosida secara kimiawi. Namun, karena ukurannya yang sangat halus dapat menjadi filler yang mengisi celah antar campuran beton. Dengan kata lain, penggunaan fly ash dapat meningkatkan kepadatan beton. Selain itu, fly ash meningkatkan workability, daya tahan terhadap serangan alkali dan sulfat, dan memperkecil nilai shrinkage (susut).
2. Silicafume
Silicafume merupakan limbah industri silicon metal yang ukurannya lebih halus dari semen portland. Karena ukurannya ini, silicafume dapat mengisi celah antara sampuran beton sehingga beton yang dihasilkan mejadi lebih padat dan kuat tekanpun meningkat. Selain itu , dengan kandungan kadar silica yang yang tinggi, daya rekat pasta menjadi lebih baik.
Referensi:
Setiawan, Agus. 2016. Perancangan Struktur Beton Bertulang Berdasarkan SNI 2847 : 2013. Jakarta : Erlangga.