Material Penyusun Beton

Bagikan:

Kamu sudah tahu belum mengenai beton? beton merupakan material yang paling sering digunakan sebagai bahan bangunan. Material ini bisa kamu lihat pada gedung, jembatan, bangunan air, bahkan jalan. Karena begitu banyaknya bangunan yang menggunakan beton sebagai sebagai materialnya, kamu  yang menggeluti dunia teknik sipil wajib kenal dengan si beton ini. Apapun profesi kamu. Sebelum membahas material penyusun beton, kita bahas dulu definisi, kelebihan dan kekurangannya. Mari baca doa dulu sebelum fokus ke materi. Bagi yang muslim, boleh membaca doa ini nih..

رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا وَارْزُقْنِيْ فَهْمًا وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الصَّالِحِيْنَ

“Robbi zidnii ‘ilman Warzuqnii fahmaa, Waj’alnii minash-shoolihiin.”


Definisi Beton

Beton merupakan material konstruksi yang tersusun dari agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil), yang diikat oleh semen Portland dan air yang mengeras seiring waktu. Pada beberapa kasus, dibutuhkan bahan tambahan (admixture atau additive) sebagai campuran beton. Peran masing-masing material penyusun beton yaitu:

  1. Agregat (halus dan kasar) ialah sebagai bahan pengisi (filler).
  2. Semen berperan sebagai bahan pengisi (filler) dan bahan pengikat (bonding material).Air sebagai pemicu proses kimiawi pada semen sebagai bahan pengikat dan menjaga kemudahan pekerjaan (saat pencampuran material).
  3. Bahan tambah (admixture atau additive) berperan sebagai bahan yang bisa memunculkan sifat khas (khusus) pada beton, seperti mengurangi penggunaan air, mempercepat atau memperlambat waktu pengerasan.

 

Baca juga: Bahan Tambah Beton

 

Ada beberapa istilah terkait dengan campuran material beton yang perlu diketahui, yaitu:

  1. Air + semen disebut pasta semen
  2. Air + semen + pasir disebut mortar
  3. Air + semen + pasir + kerikil disebut beton

Berdasarkan berat jenisnya, beton diklasifikasi menjadi 3 macam, yaitu:

  1. Beton ringan (lightweight concrete), yaitu beton yang memiliki berat jenis dibawah 1.800 kg/cm³. Beton ringan tidak memiliki kapasitas dalam menahan beban utama sehingga tidak bisa menjadi material struktural. Namun, beton ringan memiliki keuntungan seperti mengurangi daya hantar panas dan suara, juga mengurangi beban mati pada struktur. Pada prinsipnya, pembuatan beton ringan dapat dilakukan dengan memanfaatkan rongga udara, baik rongga udara pada agregat, maupun rongga udara pada beton yang telah mengeras.
  2. Beton normal, yaitu beton yang memiliki berat jenis 2.200-2.400 kg/m³. Pada umumnya, beton yang digunakan sebagai material struktur berbobot 2.400 kg/m³.
  3. Beton berat (heavyweight concrete), yaitu beton dengan berat jenis 3.200-5.200 kg/m³. Beton ini biasanya digunakan untuk ketahanan khusus, seperti ketahanan terhadap sinar gamma dan sinar X (pada dinding reaktor nuklir atau rumah sakit) atau digunakan sebagai material pemberat pipa di dasar laut.

Page: 1 2 3

This website uses cookies.