Beton Prategang dan Klasifikasinya

Bagikan:

Definisi 

Sebelum masuk ke definisi beton prategang (disebut juga beton pratekan), mari kita ingat kembali pengertian dari beton. Beton merupakan campuran agregat, semen dan air. Sifat beton ialah kuat terhadap tekan, namun lemah terhadap tarik. Dalam fungsinya sebagai penahan beban yang bekerja, elemen struktural (seperti pelat, balok dan lainnya) mengalami tekan dan tarik pada saat yang bersamaan, pada serat yang berbeda. misalnya saja pada gabar balok di bawah. Pada saat beban bekerja, daerah tengah bentang akan mengalami tekan di serat atas, serta tarik di serat bawah. Tentu tidak masalah pada serat atas, namun berbeda pada serat bawah yang mengalami tarik. Itulah sebabnya ketika beban terus menerus bertambah, serat yang terlebih dulu mengalami retak ialah pada serat bawah.

Untuk bisa mengantisipasi terjadinya keruntuhan tarik tersebut, maka beton dikombinasikan dengan material lain yang memiliki kekuatan dalam menahan tarik, yaitu baja. Dalam perencanaan, kombinasi beton dan baja biasanya dibuat dalam bentuk beton bertulang. Namun, seiring dengan kompleksnya kebutuhan dan keinginan manusia terhadap bangunan dengan fungsi atau kondisi khusus, maka saat ini penggunaan beton prategang semakin digemari.

Beton prategang adalah beton yang diberi gaya tekan tertentu untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan tegangan tariknya sebelum digunakan sebagai elemen struktural (sebelum beban luar bekerja). Ciri khas dari beton prategang ialah adanya penggunaan tendon (kabel baja) untuk memberikan tegangan tambahan pada beton. Tegangan ini membuat seluruh penampang beton menjadi efektif.

Beton Prategang Vs Beton Bertulang

Cara bekerja beton bertulang adalah mengkombinasikan antara beton dan baja tulangan dengan membiarkan kedua material tersebut bekerja sendiri-sendiri, dimana beton bekerja memikul tegangan tekan dan baja penulangan memikul tegangan tarik. Pada beton pratekan, kombinasi antara beton dengan mutu yang tinggi dan baja bermutu tinggi dikombinasikan dengan cara aktif, sedangan beton bertulang kombinasinya secara pasif. 

Perhatikan gambar potongan penampang balok berikut. Bisa dilihat bahwa pada balok beton bertulang, penampang yang menahan tekan hanya sebatas sebatas c, terhitung mulai dari tepi atas menuju garis netral (titik pusat). Area dari garis netral menuju tepi bawah merupakan daerah yang menahan tarik. Tentu saja ini menandakan bahwa luasan balok tidak digunakan sepenuhnya secara efektif dalam menahan tekanan.

Pada beton prategang, tendon yang dipasang memberikan tekanan pada seluruh penampang balok. Hal ini menyebabkan tegangan tarik menurun secara drastis atau bahkan hilang. Oleh sebab itu, dapat dikatakan penampang balok beton prategang tersebut berfungsi secara efektif dalam tugasnya sebagai penahan tekan. 

tegangan penampang beton prategang
Tegangan penampang beton bertulang dan beton prategang

Leave a Comment

error: Ayo kembangkan literasimu dengan parafrase :)