Jenis Fondasi Apa Saja?

Bagikan:

Berdasarkan kedalamannya dari permukaan tanah, fondasi terbagi menjadi fondasi dalam dan fondasi dangkal. Masing-masing fondasi tersebut terbagi lagi menjadi beberapa tipe. Sebelum memilih tipenya, seorang civil engineer mesti mengetahui kesesuaian tiap jenis fondasi dengan jenis struktur, kondisi tanah dan faktor lainnya. Berikut adalah jenis-jenis fondasi beserta fungsinya.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, pondasi merupakan bentuk tidak baku dari fondasi.

Fondasi Dalam

Fondasi merupakan elemen struktur yang berfungsi menyalurkan beban dari struktur atas ke tanah di bawahnya. Jika fondasi diletakkan pada lapisan tanah lunak, maka sewaktu-waktu akan terjadi penurunan yang sangat berbahaya bagi struktur. Oleh sebab itu, fondasi harus diletakkan pada lapisan tanah keras. Keras atau lunaknya tanah berhubungan dengan daya dukungnya. Fondasi dalam digunakan jika posisi tanah keras jauh dari permukaan tanah, biasanya lebih dari 3 meter. Namun, angka ini bukanlah nilai baku.

1. Fondasi Tiang Pancang

Fondasi tiang digunakan untuk memindahkan beban berat struktur melalui kolom ke lapisan tanah keras yang berada jauh di bawah permukaan tanah dimana fondasi dangkal tidak dapat digunakan. Selain itu, fondasi tiang pancang juga digunakan untuk mencegah terangkatnya struktur akibat beban lateral seperti gaya gempa. Fondasi tiang pancang biasanya diletakkan pada lapisan tanah yang cukup keras seperti lapisan batuan keras. Posisi lapisan tanah keras berkisar dari 5m sampai 50m bahkan lebih dari permukaan tanah.

Fondasi tiang pancang dapat menahan beban struktur dengan mengandalkan dua daya dukung, yaitu daya dukung friksi (gesekan kulit ting) dan daya dukung ujung tiang. Inilah keunggulan dari fondasi tiang pancang.

Fondasi tiang pancang

Pemilihan fondasi tiang pancang tergantung pada data penyelidikan tanah yang diterima dari eksplorasi tanah dengan bor pada kedalaman yang berbeda dan dikombinasikan dengan data SPT. Pemilihan tiang pancang yang tepat untuk kekuatan dan kebutuhan yang diinginkan memainkan peran penting dalam pengurangan biaya dan efisiensi. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan fondasi tiang pancang yaitu:

  • Kondisi tanah
  • Beban dari struktur
  • Sifat beban
  • Jumlah tumpukan yang akan digunakan
  • Biaya konstruksi

2. Fondasi Tiang Bor (Bore Pile)

Fondasi tiang bor (bore pile) juga disebut dengan caisson meruakan jenis fondasi yang memiliki perilaku yang sama dengan fondasi tiang pancang. Perbedaannya yaitu pada pelaksanaannya. Pada fondasi bore pile, tanah dibor dengan kedalaman dan diameter tertentu, lalu rangkaian tulangan dimasukkan dan diakhiri dengan cor-in-situ (pengecoran di tempat). Sama halnya dengan tiang pancang, fondasi ini memiliki 2 daya dukung, yaitu daya dukung friksi (gesekan kulit ting) dan daya dukung ujung tiang.

Fondasi tiang bor

Fondasi tiang bor atau caisson tidak cocok dilaksanakan pada tanah yang memiliki endapan lempung lunak dan tanah granular yang mengandung air. Fondasi ini juga tidak cocok juga untuk lapisan tanah yang tidak stabil. Hal ini disebabkan saat pengeboran selesai dilakukan, tanah di sekitar lubang akan segera runtuh dan menutup lubang. Selain itu, fondasi ini jua tidak cocok dilakukan pada tanah yang terdiri dari bebatuan besar karena akan menyulitkan proses pengeboran. Namun, jenis fondasi ini dapat dijadikan pilihan jika ada banyak pemukiman di sekitar lokasi proyek. Pelaksanaan tiang pancang dapat merusak bangunan sekitar, seperti bergesernya fondasi saat proses pemancangan. Hal ini disebabkan saat pemancangan, tiang akan mendesak tanah sekitar. Namun hal ini tidak terjadi pada fondasi tiang bor.

3. Fondasi Basement

Fondasi ini merupakan struktur berongga yang dirancang sebagai ruangan di bawah tanah. Dalam perencanaan, syarat fungsi menjadi menjadi prioritas utama dibandingkan tekanan tanah dan hidrostatik eksternal. Pelaksanaan fondasi ini dilakukan dengan penggalian terbuka.

Page: 1 2 3

This website uses cookies.