Retak pada Beton. Berbahayakah?

Bagikan:

Retak pada beton pasti akan muncul cepat atau lambat, apakah itu berkaitan dengan usia layan maupun berkaitan dengan hal-hal di luar perencanaan, seperti faktor alam misalnya. Hal tersebut tak bisa dihindari. Namun, kerusakan yang diakibatkan kelalaian analisis maupun pelaksanaan tak dapat ditoleransi.

Secara umum retak pada beton terbagi menjadi 2 macam, yaitu retak statis dan retak dinamis. Retak statis (sering juga disebut retak nonstruktural) ialah model retak yang memerlukan perbaikan ringan. Retak dinamis (sering disebut retal struktural) merupakan kerusakan yang dapat membahayakan struktur sehingga memerlukan penanganan serius. Oleh sebab itu, sebelum melakukan perbaikan, kita harus memahami tingkat kerusakan yang terjadi. Hal ini diperlukan untuk menjadi pertimbangan dalam memilih metode perbaikan.

“Retak pada beton dipengaruhi oleh kondisi jangka panjang yang dialami oleh komponen struktur beton. Umumnya, paparan jangka panjang dan pembebanan jangka panjang memperpanjang besarnya retakan, terutama lebarnya, baik pada beton bertulang maupun polos.” (ACI 22R-01 2001)

Ada beberapa penyebab retak dinamis pada struktur, yaitu pembebanan (lentur, geser maupun torsi), perubahan suhu, penurunan tanah yang menjadi gaya berulang pada struktur. Retak statis disebabkan oleh terjadinya tegangan termal yang menyebabkan pemuaian dan penyusutan pada beton selama masa perawatan.

Retak Statis pada Beton

Karakteristik retak pada beton dapat membantu kita dalam mengetahui jenis retak yang terjadi. Berikut ini merupakan karakteristik dari retak statis dan retak dinamis.

1. Karakteristik

  • Berupa retak rambut (retak halus)
  • Rambatannya sangat lambat
  • Retak tidak terlalu jelas terlihat, bentuk struktur tidak berubah
  • Perlu perbaikan bersifat ringan atau tidak sama sekali
  • Retak statis mengurangi estetika atau memungkinkan terjadinya rembesan air melalui celah
  • Retak dihasilkan oleh satu kali peristiwa (tidak berulang) seperti tegangan termal
  • Retak susut merupakan contoh retak statis yang biasanya terjadi pada beton
  • Epoxy cocok untuk memperbaiki retak statis jika tidak terjadi rembesan. Jika terjadi rembesan, resin poliuretan fleksibel dapat digunakan untuk menutup rembesan secara permanen
  • Retak statis memiliki kemungkinan untuk menjadi retak dinamis jika mengalami pembebanan berulang atau meningkat

Retak statis

Page: 1 2

This website uses cookies.