SNI 2847 2019 Persyaratan Beton Struktural

Bagikan:

Standar Nasional Indonesia (SNI) 2847 2019 berisi tentang persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung. Syarat yang dimaksud mencakup syarat beban, analisis struktur, desain elemen struktur hingga evaluasi kekuatan. Berikut rangkumannya.

Balok T

Balok T monolit (menyatu) dapat dibuat dengan melakukan pengecoran antara balok dan pelat pada saat yang bersamaan. Batas pelat yang dianggap menyatu dinyatakan dengan lebar efektif sayap (bf). Lebar efektif ini mencakup lebar balok (bw). Besarnya lebar efektif balok T mobolit dapat dihitung berdasarkan tabel 6.3.2.1. 

Lebar efektif balok dapat ditentukan berdasarkan lokasi sayapnya. Untuk balok eksternal (balok di tepi luar struktur), sayapnya hanya ada di satu sisi balok saja. Balok internal (balok di sisi dalam struktur) memiliki saya di kedua sisi balok karena terdapat 2 pelat yang dipikul. Nilai lebar efektif harus diambil nilai terkecil dari persamaan yang ada.

Balok T yang dibuat dengan membedakan waktu pengecoran balok dan pelatnya disebt balok T nonmonolit (terpisah). Pada balok T model ini, ketebalan sayap ≥ 0,5 bw. Selain itu, lebar efektif balok ≤ 4 bw.

Tebal Pelat Minimum Satu Arah

Pelat satu arah adalah pelat yang memiliki tulangan utama pada satu arah saja (pada bentang pendek). Syarat pelat ini adalah rasio bentang panjang terhadap bentang pendeknya ≥ 2. Tebal pelat solid nonprategang satu arah tidak boleh lebih kecil dari persamaan yang ada pada Tabel 7.3.1.1. Tabel ini digunakan untuk beton normal dan menggunakan baja dengan mutu 420 MPa. Jika terdapat kondisi yang berbeda, maka aturannya sebagai berikut:

  • Untuk penggunaan baja dengan mutu diatas 420, maka persamaan di dalam tabel harus dikali dengan (0,4 + fy/700).
  • Untuk pelat yang terbuat dari beton beton ringan (berat beton wc 1440 hingga 1840 kg/m³, persamaan pada tabel harus dikalikan dengan nilai terbesar dari rumus 1,65-0,0003.wc dan 1,09.

Luas Tulangan Minimum Pelat Satu arah

Tabel 7.6.1.1 dapat digunakan untuk menganalisis luas tulangan minimum pada pelat satu arah nonprategang. Nilai ini tergantung mutu baja yang digunakan.

Tebal Pelat Minimum Dua arah (Tanpa Balok Interior)

Pelat dua arah adalah pelat yang memiliki tulangan utama di kedua arahnya. Syarat pelat ini adalah rasio bentang panjang terhadap bentang pendeknya < 2. Untuk pelat nonprategang tanpa balok interior (flat plate atau flat slab), tebal minimumnya diatur pada tabel 8.3.1.1. Nilai ini tergantung pada beberapa faktor, yaitu:

  • Mutu baja yang akan digunakan. Jika mutu baja yang digunakan berbeda dengan yang tersedia di tabel, maka nilainya harus dianalisis dengan interpolasi linear
  • Penggunaan drop panel
  • Posisi panel (pelat)

Tebal Pelat Minimum Dua arah (Dengan Balok Interior)

Untuk pelat dua arah dengan balok interior di semua sisinya, tebal minimumnya (hmin) dapat dilihat pada tabel 8.3.1.2. Nilai hmin tergantung pada nilai αfm.

 

Baca juga: SNI 1727 2019 Desain Struktur Tahan Gempa

 

Itulah rangkuman mengenai SNI 2847 2019. Untuk pembahasan lebih lengkap, silakan baca dokumennya di bawah ini. Untuk mendownloadnya, silakan klik sudut kanan atas dokumen.

 

This website uses cookies.