Kriteria Perencanaan (KP) 02

Bagikan:

Kriteria Perencanaan 

Kriteria Perencanaan (KP) 02 merupakan satu dari 9 dokumen yang diterbitkan oleh Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. Dokumen ini merupakan acuan atau standar yang digunakan dalam desain jaringan irigasi. Tujuan dari penyusunan dokumen ini (Kriteria Perencanaan) ialah agar konsep perencanaan yang dikerjakan di Indonesia menjadi seragam. Keseragaman ini dapat tercipta dengan mengikuti pendekatan konsep desain yang ada dalam Kriteria Perencanaan. Segala sesuatu hal yang berbeda dari Kriteria Perencanaan hanya dapat dimungkinkan jika adanya izin dari Pembina Kegiatan Pengembangan Irigasi. Kriteria Perenanaan terbagi menjadi sembilan dokumen terpisah. Pada artikel ini, kita khusus membahas Kriteria Perencanaan (KP) 02.

 

Kriteria Perencanaan (KP) 02

Kriteria Perencanaan (KP) 02 membahas tentang Bagunan Utama (Headworks). Bangunan utama merupakan semua bangunan yang direncanakan di sungai atau aliran air untuk membelokkan air ke dalam jaringan irigasi. Lebih khusus lagi, biasanya bangunan ini dilengkapi dengan kantong lumpur agar bisa mengurangi kandungan sedimen yang berlebihan serta memungkinkan untuk mengukur dan mengatur air yang masuk.

Terdapat 10 (sepuluh) bab dalam Kriteria Perencanaan 2, yang secara runtun terdiri dari:

1. Pendahuluan – KP 02

Bab ini mengambarkan secara umum bangunan utama pada irigasi dan menjelaskan jenis dan bagian bangunan utama. Secara umum, bangunan utama terdiri dari:

  • Bendung tetap
  • Bendung gerak
  • Bendung karet
  • Bendung saringan bawah
  • Pompa
  • Pengambilan Bebas
  • Bendung tipe gergaji

2. Data – KP 02

Bab ini menguraikan berbagai data yang diperlukan dalam merencanakan bagunan utama irigasi. BebSeperti Data yang dibahas secara umum yaitu:

  • Kebutuhan air multisektor
  • Topograpi
  • Hidrologi
  • Morfologi
  • Geologi Teknik.

3. Bangunan Bendung – KP 02

Bab ini secara khusus membahas syarat-syarat untuk menentukan lokasi bendung, muka air dan topografi. Tak hanya itu, metode pelaksanaan dan aksesibilitas tingkat pelayanannya juga turut dibahas. Kita juga bisa melihat klasifikasi bangunan bendung, seperti bangunan pengatur muka air dan bangunan muka air bebas.

4. Perencanaan Hidrolis – KP 02

Bab ini menguraikan beberapa jenis perencanaan berdasarkan dengan tipe bendungnya.  Dalam setiap pembahasannya tercantum pula secara detail unsur-unsur yang menjadi bahan perencanaan pada bangunan utama bendung. Unsur yang dimaksud antara lain lebar, tata letak, peredam energi, pintu, banguan pelengkap, panjang dan lain sebagainya. Jadi, melalui bab ini kita bisa menentukan posisi bagian-bagian bendung, termasuk analisis dimensinya.

5. Bangunan Pengambilan dan Pembilas – KP 02

Bab ini membahas secara khusus mengeani tentang tata letak, bangunan pengambilan, pembilas dan pintu. Hal yang dibahas mencakup tata letak dan analisis dimensi. 

 

Baca juga: Kriteria Perencanaan 01

 

6. Perencanaan Bangunan – KP 02

Dalam perencanaan dibutuhkan bahan yang sesuai dengan kriteria. Dalam bab ini dijelaskan tentang penggunaan bahan khusus, bahan pondasi, analisis stabilitas, sampai ke detail bangunan. Jadi, setelah posisi dan luas penampang diketahui, maka material yang digunakan  dianalisis berdasarkan bab ini.

7. Perencanaan Kantong Lumpur – KP 02

Pembahasan dalam bab ini terkait beberapa hal yaitu:

  • Sedimen
  • Kondisi batas
  • Dimensi kantong lumpur
  • Pembersihan
  • Pengecekan
  • Tata letak kantong lumpur dan pembilas.

8. Pengaturan Sungai dan Bangunan Pelengkap – KP 02

Dalam hal perencanaan dibutuhkan pengaturan terhadap sungai. Dalam bab ini dijelaskan tentang lindungan terhadap gerusan yang terjadi, tanggul dan sodetan sungai. 

9. Penyelidikan Model Hidrolis – KP 02

Bab ini menjelaskan penyelidikan bangunan bendung dan kriteria untuk model. Beberapa model hidrolis yang dimaksud yaitu:

  • Lokasi dan tatal letak umum bangunan bendung
  • Pekerjaan pengaturan sungai di hulu bangunan
  • Bentuk mercu bendung pelimpah tetap
  • Pintu-pintu utama bendung gerak
  • Kolam olak dan efisiensinya
  • Eksploitasi pintu bendung gerak sehubungan dengan penggerusan
    lindungan dasar dan dasar sungai
  • Kompleks pembilas/pengambilan sehubungan dengan pengelakkan
    sedimen
  • Saluran pengarah dan kantong lumpur sehubungan dengan sitribusi
    kecepatan yang seragam.

10. Model Pelaksanaan – KP 02

Pada bab ini dijelaskan metode pelaksanaan. Pelaksanaan yang dimaksud mencakup pelaksanaan di sungai maupun pelaksanaan di tempat kering.  

 

Itulah rangkuman mengenai Kriteria Perencanaan (KP) 02. Untuk pembahasan lebih khusus, silakan baca dokumennya di bawah ini. Untuk mendownloadnya, silakan klik sudut kanan atas dokumen. Jika ingin melihat jenis-jenis pelatihan ahli perencana irigasi silakan klik disini.

 

Leave a Comment

error: Ayo kembangkan literasimu dengan parafrase :)