Material Penyusun Beton

Bagikan:

2. Material Penyusun – Semen

Semen yang digunakan sebagai material penyusun beton ialah semen Portland yang merupakan semen hidrolis. Bahan dasar pembentuk semen yaitu kapur (CaO), silika (SiO2), alumina (AI2O3) dan oksida besi (Fe2O3) dan beberapa bahan tambah lain. Setelah proses pengolahan, terbentuk banyak unsur dimana unsur utamanya yaitu:

    • Trikalsium silikat (C3S)
    • Dikalsium silikat (C2S)
    • Trikalsium aluminat(C3A)
    • Tetrakalsium alumioferit

Semen terdiri dari 5 macam atau tipe yang bisa dipilih berdasarkan kebutuhan kriteria beton yang akan dibuat. Lima tipe tersebut bisa dilihat pada tabel dibawah.

No. Tipe Keterangan
1 Tipe I Digunakan pada konstruksi umum (kondisi normal)
2 Tipe II Memiliki panas hidrasi lebih rendah dan memiliki ketahanan terhadap beberapa jenis sulfat
3 Tipe III Menghasilkan kuat tekan awal yang tinggi hingga dua kali lebih tinggi (setelah 24 jam) dibandingkan tipe 1, namun menghasilkan panas hidrasi yang lebih tinggi. Baik digunakan untuk struktur yang akan digunakan dalam waktu dekat.
4 Tipe IV Menghasilkan panas hidrasi rendah. Baik digunakan untuk pekerjaan  massif, seperti bendungan dan pilar jembatan.
5 Tipe V Memiliki ketahanan yang tinggi terhadap sulfat. Cocok digunakan untuk konstruksi yang berhubungan langsung dengan sulfat.

 

Baca juga: Jenis Semen dan Penggunaannya

 

Ada beberapa tahapan pada semen hingga bisa membentuk massa yang kaku dan keras. Dimulai dari terjadinya pengerasan dan pemadatan secara perlahan saat semen dan air dicampur pertama kali (proses hidrasi). Waktu yang dibutuhkan bagi semen untuk menjadi keras dan kaku disebut waktu ikat semen (setting time). Waktu ikat semen terbagi menjadi dua, yaitu:

    • Waktu ikat awal (initial setting time), yaitu saat pertama kali pencampuran air dan semen hingga pasta kehilangan sifat plastisnya. Secara umum waktu yang dibutuhkan semen selama initial setting time tidak kurang dari 1 jam.
    • Waktu ikat akhir (final setting time), yaitu waktu yang dibutuhkan pasta semen menjadi massa yang keras. Waktu yang dibutuhkan semen selama final setting time ialah tidak lebih dari 8 jam.

3. Material Penyusun – Air

Pada proses pencampuran beton, air dibutuhkan agar bisa bereaksi dengan semen dan menyelimut agregat agar bisa saling mengikat. Air yang digunakan sebagai bahan campuran beton harus bersih dari kotoran-kotoran kimia yang bisa menghambat proses pengikatan atau bahkan bisa merusak material. Kotoran-kotoran yang dimaksud adalah sama dengan yang dibahas pada material agregat. Berdasarkan SNI 2847-2019, air layak minum (tak berasa dan berbau) layak juga digunakan untuk membuat campuran beton.

 

Baca juga: Sifat Mekanis Beton

 


Referensi:

Setiawan, Agus. 2016. Perancangan Struktur Beton Bertulang Berdasarkan SNI 2847 : 2013. Jakarta : Erlangga.
Asroni, Ali. 2010. Balok dan Pelat Beton Bertulang. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Leave a Comment

error: Ayo kembangkan literasimu dengan parafrase :)