Dinding Geser dan Pelaksanaannya

Bagikan:

Dinding Geser

Sebelum membahas definisi dinding geser, kita bahas dulu jenis-jenis strukur. Secara struktural bangunan dibagi dalam 2 bagian, yaitu:

  1. Struktur bawah (sub structure) adalah bagian struktur yang berfungsi mendukung/menyangga struktur atas dan menghubungkan antara keseluruhan bangunan dengan tapak.
  2. Struktur atas (upper structure) adalah bagian struktur yang berkaitan langsung dengan fungsi bangunan (berhubungan langsung dengan ruang aktivitas pengguna).

Berdasarkan perannya, elemen atau bagian bangunan dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:

  1. Elemen struktur adalah bagian bangunan yang menjadikan struktur tetap kokoh dan stabil dalam mendukung beban. Terganggunya fungsi salah satu elemen dapat mempengaruhi perilaku struktur secara keseluruhan. Yang termasuk elemen struktural adalah kolom, balok, pondasi, rangka atap, dan dinding geser (shear wall).
  2. Elemen non struktural adalah bagian bangunan yang tidak terkait secara langsung dengan kekuatan struktur bangunan dan menjadi beban bagi elemen struktur. Yang termasuk elemen non struktural adalah lantai, dinding, penutup atap, dan tangga.

Dinding geser (shear wall) adalah dinding yang berfungsi sebagai pengaku struktur yang menerus sampai ke pondasi. Selain itu, dinding geser juga brfungsi  sebagai pengaku seluruh bangunan yang dirancang untuk menahan gaya geser, seperti gaya lateral akibat gempa bumi. Dinding geser pada umumnya bersifat kaku, sehingga deformasi (lendutan) menjadi lebih kecil. Pada aplikasi di lapangan, shear wall sering ditempatkan di beberapa lokasi, yaitu:

  1. Ujung dalam fungsi ruangan, ataupun ditempatkan memanjang di tengah bangunan
  2. Searah tinggi bangunan

Penempatan ini berfungsi untuk menahan beban angin ataupun beban gempa yang di transfer melalui struktur portal atau struktur lantai. Dengan adanya dinding geser yang kaku pada bangunan, sebagian besar beban gempa akan terserap oleh dinding geser tersebut.

Berdasarkan letak dan fungsinya, shear wall dapat diklasifikasikan dalam 3 jenis yaitu :

  1. Bearing walls adalah dinding geser yang juga mendukung sebagian besar beban gravitasi. Tembok-tembok ini juga menggunakan dinding partisi antarapartemen yang berdekatan.
  2. Frame walls adalah dinding geser yang menahan beban lateral, dimana beban gravitasi berasal dari frame beton bertulang. Tembok-tembok ini dibangun diantara baris kolom.
  3. Core walls adalah dinding geser yang terletak di dalam wilayah inti pusat dalam gedung, yang biasanya diisi tangga atau poros lift. Dinding yang terletak di kawasan inti pusat memiliki fungsi ganda dan dianggap menjadi pilihan ekonomis.

 

Pelaksanaan Dinding Geser

Pada pekerjaan shear wall ada beberapa pekerjaan yang harus dilaksanakan sampai dengan pekerjaan akhir. Sebelum melaksanakan pekerjaan, ada beberapa persiapan yang diperlukan agar pekerjaan shear wall dapat berjalan sesuai dengan rencana. Secara garis besar, pekerjaan konstruksi dinding geser terbagi menjadi beberapa tahapan. dalam setiap tahapan diwajibkan menerapkan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Konstruksi) seperti pakaian pelindung, sepatu safety, helm, dan pelindung mata. Perlengkapan K3 yang dipakai disesuaikan dengan jenis pekerjaan.

Pekerjaan Persiapan

  1. Pekerjaan Penulangan

Pabrikasi tulangan shear wall dikerjakan sesuai dengan shop drawing yang telah disetujui sebelumnya. Tulangan shear wall dirakit pada lokasi dalam proyek. Setelah perakitan tulangan selesai, maka pekerjaan pemasangan tulangan dapat dilaksanakan. Tulangan shear wall menggunakan tulangan utama yang berdiameter 22 mm sedangkan tulangan sepihak diameternya 16 mm. Diameter tulangan disesuaikan dengan hasil analisis.

Perakitan tulangan shear wall atau dinding geser
Perakitan tulangan shear wall atau dinding geser
  1. Pekerjaan Persiapan Bekisting

Fungsi formwork (bekisting) yaitu sebagai struktur yang bersifat sementara dalam pelaksanaan pembangunan (penahan beton segar hingga mengeras). Komponen ini hampir selalu ada dan dibutuhkan, terutama dalam proses pembentukan komponen bangunan yang terbuat dari beton. Berbagai macam material dapat digunakan, namun pemilihan jenisnya lebih ditentukan oleh pertimbangan teknis dan ekonomis. Sementara ini pemilihan material bekisting secara tidak langsung menentukan kecepatan dalam menyelesaikan proyek konstruksi.

Fungsi utama bekisting diantaranya:

    • Untuk memberi bentuk pada sebuah konstruksi beton
    • Untuk memperoleh tekstur yang diharapkan
    • Untuk memikul beban disekitarnya
    • Mencegah rembesan air beton (bleeding) dari beton segar

Sebelum pemasangan bekisting, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

    • Pengukuran lokasi pekerjaan dengan tepat berdasarkan gambar shop drawing
    • Selalu membersihkan bekisting sebelum dipasang, adanya kotoran pada dinding bekisting dapat menimbulkan hasil cor beton tidak rapi, retak atau bahkan kegagalan struktur
    • Pemasangan disesuaikan dengan garis marka ukur yang telah dibuat
    • Cek ukuran (posisi, ketegakan, kedataran)
    • Cek Perkuatan bekisting apakah sudah benar-benar kuat.

Leave a Comment

error: Ayo kembangkan literasimu dengan parafrase :)