Pelaksanaan Konstruksi Tie Beam

Bagikan:

Secara umum pelaksanaan konstruksi tie beam sama antara satu proyek dengan proyek lain. Hal ini disebabkan sebagian besar tie beam berupa beton bertulang. Artikel ini membahas definisi tie beam dan pelaksanaannya secara umum.

 

Balok, Balok Sloof dan Tie Beam

Tie beam merupakan salah satu jenis balok. Jika balok pada umumnya diletakkan di atas kolom, maka tidak dengan tie beam. Tie beam diletakkan di struktur bawah, hampir sama dengan balok sloof. Tak heran jika banyak yang menyamakan istilah keduanya. Hal ini wajar karena posisinya yang sama-sama berada di struktur bawah dan memiliki fungsi sebagai penahan dinding, pengikat antarkolom dan pengikat antarpondasi. Hanya saja, sebenarnya tie beam memiliki fungsi yang lebih spesifik yaitu menyatukan beberapa pondasi hingga menjadi satu kesatuan.

Jika yang dibahas adalah hanya berupa balok yang berada diatas pondasi menerus, maka penggunaan istilah tie beam menjadi kurang tepat. Tie beam lebih cocok digunakan jika fungsinya juga berupa pengikat antarpondasi, seperti pada pondasi tapak dan pondasi tiang (pengikat pilecap). Perbedaan keduanya memang hanya sebatas itu. Dalam suatu konstruksi, biasanya mutu beton yang digunakan untuk tie beam seragam.

 

Pelaksanaan Tie Beam

Seluruh proses pelaksanaan konstruksi tie beam harus dilakukan dengan cermat. Hal ini wajib guna menghindari perbedaan antara desain perencanaan dengan hasil akhir. Selain itu, setiap pekerja wajib menggunakan alat pelindung seperti helm proyek dan yang lainnya sebagai penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di lokasi proyek.

  • Pabrikasi Besi

Proses pabrikasi yang dimaksud adalah produksi tulangan sengkang atau begel, mulai dari pemotongan hingga pembengkokannya. Pemotongan besi dilakukan dengan menggunakan bar cutter. Pada umumnya panjang besi yang beredar di pasaran adalah 12 meter. Besi dipotong sesuai dengan desain tulangan yang diperlukan pada tie beam. Diameter tulangan yang digunakan disesuaikan dengan desain struktur. Untuk pembengkokan besi dapat menggunakan cara manual (bending manual) atau juga dengan menggunakan mesin pembengkok tulangan (bending machine). Pembengkokan yang dimaksud adalah untuk membentuk kait antara begel dengan tulangan utama.

Pabrikasi besi pada pelaksanaan konstruksi tie beam
Pabrikasi besi pada pelaksanaan konstruksi tie beam
  • Pemasangan Tulangan

Setelah begel selesai diproduksi, pelaksanaan dilanjutkan dengan pemasangan atau perangkaian tulangan. Tulangan yang dimaksud ialah begel dan tulangan utamanya. Tahapannya ialah sebagai berikut:

  1. Penyediaan tulangan besi sesuai gambar rencana yang telah diberikan
  2. Tulangan yang dipasang terlebih dahulu adalah tulangan utama
  3. Tulangan sengkang yang sudah dibentuk dimasukkan satu persatu ke tulangan utama dengan jarak yang telah ditentukan sesuai gambar rencana
  4. Sengkang dikaitkan ke tulangan utama dengan menggunakan kawat bendrat agar jarak sengkang tidak bergeser saat campuran beton masuk kedalam bekisting
  5. Setelah semua sengkang telah dimasukkan dilanjutkan dengan penyambungan tulangan utama
  6. Sambungan lewatan harus overlapping/tidak sejajar antara tulangan atas dengan tulangan bawah
  7. Pasang beton tahu/beton decking di tie beam agar jarak selimut beton sesuai dengan yang direncanakan
Tulangan pada konstruksi tie beam dan beton tahu
Kiri: Tulangan tie beam, Kanan: Beton tahu

Leave a Comment

error: Ayo kembangkan literasimu dengan parafrase :)