Pelaksanaan konstruksi tangga dapat berbeda-beda antara satu proyek dengan proyek yang lain. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan konstruksi tangga seperti fungsi dan material yang digunakan. Pada artikel kali ini, kita akan membahas pelaksanaan konstruksi tangga beton bertulang. Sebelum membahas pelaksanaan, ada baiknya kita membahas definisi dari tangga.
Konstruksi Tangga
Tangga merupakan konstruksi bangunan yang digunakan untuk menghubungkan satu tempat ke tempat lain yang berbeda ketinggiannya. Tangga dapat bersifat permanen maupun nonpermanen tergantung desain yang diinginkan. Komponen tangga bervariasi tergantung model tangga. Beberapa komponen utama yang ada pada tangga antara lain:
- Tinggi pijakan (riser atau optride)
- Lebar pijakan (aantride atau tread)
- Area berdiam atau beristirahat di tangga (bordes)
- Pegangan tangga (handrail)
Pelaksanaan Tangga
Seperti yang telah disebutkan di atas, artikel ini khusus membahas pelaksanaan tangga beton bertulang. Secara umum, tahapan pelaksanaan tangga dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
- Pemasangan Scaffolding
-
- Dirikan scaffolding (tiang penyangga atau perancah) dari bekisting untuk tangga yang akan dibuat. Sebelum dipasang, pada bagian bawah scaffolding diberi lapisan agar tiang tidak amblas ke dalam tanah.
- Pasang penyokong yang berada dibawah bekisting tangga yang bertumpu pada scalffolding (steel proof), kemudian pasang gelagar diatasnya yang bersentuhan langsung dengan bekisting tangga.
- Tarik benang dari titik yang telah ditentukan sebagai ketinggian dasar tangga. Pasang bekisting tangga bagian bawah. Pastikan bekisting dasar tangga sudah pas pada ketinggian yang diinginkan.
- Periksa kedudukan bekisting dengan menggunakan waterpass sehingga benar-benar rata. Pemasangan scaffolding dapat dilihat pada gambar di bawah.
