Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi Kuat Tekan Beton?

Bagikan:

 

Faktor kuat tekan beton wajib dipahami agar material beton yang dihasilkan sesuai dengan yang direncanakan. Kuat tekan beton merupakan besarnya beban per satuan luas yang mampu dipikul oleh beton sesaat sebelum mengalami kehancuran. Kuat tekan ini juga menjadi definisi dari mutu beton. Semakin besar beban yang akan dipikul, maka mutu beton juga harus semakin tinggi. Lalu pertanyaannya apa saja faktor kuat tekan beton? Salah satunya ialah penggunaan semen. Bagaimana bisa semen menjadi faktor tersebut? 


Penggunaan Semen

Semen memiliki peran sebagai bonding agent (bahan pengikat) pada beton. Semakin baik pengikatnya, maka kuat tekan beton juga akan semakin tinggi. Semen yang digunakan sebagai bahan campuran beton ialah semen Portland. Semakin banyak penggunaan semen, maka kuat tekan beton semakin tinggi. Namun, hal ini berdampak pada cost (biaya) yang dikeluarkan.Selain itu, ada beberapa jenis semen yang mampu menghasilkan kuat tekan awal yang sangat tinggi.

 

Baca juga: Klasifikasi Semen

 

Penggunaan Air

Jumlah penggunaan air akan mempengaruhi nilai fas (faktor air semen). Istilah fas (faktor air semen) berasal dari Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 1971) dan diganti menjadi ras (rasio air semen) melalui SNI 03-2847-2002. Definisi dari fas atau ras adalah rasio penggunaan air terhadap semen atau bisa dilihat pada persamaan dibawah:

 

ras=\frac{berat\: air\: pada\: campuran\: beton}{berat\: semen\: pada\: campuran\: beton}

 

Semakin tinggi nilai fas berarti semakin banyak air yang digunakan → beton semakin encer → beton semakin mudah dikerjakan (workability). Namun, efek buruknya ialah semakin tinggi nilai ras, mutu beton akan semakin rendah. Hubungan antara nilai ras dengan kuat tekan beton dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

perbandingan rasio air semen terhadap kuat tekan beton
Grafik perbandingan nilai ras terhadap kuat tekan beton

Berdasarkan grafik diatas, bisa disimpulkan bahwa nilai ras yang rendah dapat meningkatkan mutu beton. Namun, beton yang dicetak harus dalam keadaan padat. Nilai ras yang rendah menyebabkan beton menjadi sangat kental sehingga sulit untuk mengisi keseluruhan cetakan (mal) beton. Jika beton tidak padat, maka kuat tekannya akan anjlok. Sebaliknya, jika bisa mempertahankan kepadatan beton dengan nilai ras kecil akan menghasilkan mutu yang tinggi. Solusinya ialah dengan melakukan pemadatan dan/atau menggunakan bahan tambah yang bisa meningkatkan workability.

 

Baca juga: Bahan Tambah Beton

Leave a Comment

error: Ayo kembangkan literasimu dengan parafrase :)