Tantangan dan Peluang di Era Revolusi Industri 4.0. Bersiaplah!

Bagikan:

Tantangan dan Peluang di Era Industri 4.0 – Revolusi Industri 4.0 merupakan Industri yang menggabungkan teknologi otomatis dan pertukaran data dalam bentuk teknologi manufaktur. Secara singkat Industri 4.0 adalah persaingan antar tren yang ada di dunia industri yang digabungkan kedalam teknologi yang otomatis seperti penggunaan aplikasi yang kerap kita jumpai.

Yang kita ketahui bersama sebelum adanya era Revolusi Industri 4.0, saat kita ingin memesan makanan kita harus pergi ke sebuah rumah makan atau ke sebuah restoran langsung untuk membeli makanan yang kita inginkan. Namun, saat ini kita tidak memerlukan hal itu lagi. Kita tinggal memesan melalui aplikasi makanan seperti sebut saja Grab-Food, Go-Food, dan layanan pesan-antar online. Contoh lain, ketika ingin membeli suatu produk kita tidak perlu ke toko baju langsung. Kini telah hadir market place yang menjadi tempat berkumpulnya beragam produk yang bisa dipesan tanpa harus mengunjungi toko secara langsung. Hanya dengan pilih produk menggunakan gawai, lakukan transaksi, lalu kita tinggal menunggu barang pesanan di rumah. Itulah mengapa Industri 4.0 begitu mempermudah kehidupan manusia.

Adapun prinsip yang digunakan dalam Era Industri 4.0 ini adalah :

1. Kesesuaian. Kemampuan mesin, perangkat, sensorik, dan manusia yang bisa saling terhubung satu dengan yang lainnya, atau dengan kata lain ialah internet merupakan jaringan utama yang menghubungkan segalanya.

2. Transparansi Informasi. Merupakan suatu kemampuan sistem informasi untuk mendapatkan berita atau informasi dengan mudah dan cepat.

3. Keputusan Mandiri. sebuah kemampuan sistem siber-fisik untuk mampu membuat sebuah keputusan dan melakukan tugas dengan sendiri.

Tantangan dan Peluang di Era Revolusi Industri 4.0

Dibalik banyaknya kemudahan yang ditawarkan, ada tantangan dan peluang tersendiri di Era industri 4.0 ini. Adapapun Tantangan dan Peluang di Era Industri 4.0 ini adalah sebagai berikut.

Tantangan

Ada beberapa pendapat dari para ahli tentang revolusi industri 4.0. Dikutip dari Jobs Lost, Jobs Gained: Workforce Transitions in a Time of Automation, yang dirilis McKinsey Global Institute (Desember 2017), pada 2030 sebanyak 400 juta sampai 800 juta orang harus mencari pekerjaan baru, karena telah digantikan mesin. Adapun tantangan dari Era Industri 4.0 ini adalah sebagai berikut:

  • Kita harus mengerti tentang pemakaian elektronik atau mengetahui perkembangan elektronik. Karena perkembangan industri ini tidak memandang usia, bahkan akan terus berkembang. Sebagai contoh pada beberapa tahun sebelumnya, melamar pekerjaan dilakukan dengan manual menggunakan kertas dan tinta pulpen. Namun, saat ini kita bisa melamar pekerjaan melalaui aplikasi atau gsebut saja google form atau email dengan memasukkan data diri kita. Bayangkan jika kita tidak mengetahui teknologi tersebut saat ini, bagaimana cara kita mendapatkan pekerjaan?
  • Kita membutuhkan biaya yang cukup besar untuk investasi alat serta pekerja. Hal ini disebabkan perangkat yang dibutuhkan memiliki harga yang tidak murah. Lebih dari itu, beberapa perangkat hanya bisa dioperasikan dengan mengikuti pelatihan keterampilan terlebih dahulu.
  • Kita harus semakin pintar. Ada beberapa hal yang mendasari ini. Pertama, saat ini semua perusahaan sudah menggunakan aplikasi dan internet sebagai operasional mereka.  Kedua, Masyarakat Ekonomi ASEAN telah berjalan selama beberapa tahun yang artinya seluruh pekerja dari negara anggota ASEAN dapat dengan bebas bekerja dimanapun di Asia Tenggara. Jika kita tidak mempelajari teknologi yang saat ini berkembang, tentu akan mudah bagi pekerja luar negeri mendapatkan pekerjaan di negara kita sendiri. Hal ini yang menunjukkan kita seolah-olah dijajah kembali tanpa sadar oleh perkembangan zaman, padahal kita yang kurang mempersiapkan diri untuk menjadi semakin pintar.
  • Berdampak pada lingkungan. Penggunaan mesin akan menghasilkan polusi, baik pada udara, tanah maupun air. Limbah dalam jumlah besar tentunya yang dapat merusak lingkungan secara serius. Oleh sebab itu, kajian dampak terhadap lingkungan dan solusinya harus dilakukan.
  • Terjadinya urbanisasi. Perpindahan penduduk dari desa ke kota penyebabkan kepadatan penduduk. Hal ini juga bisa berdampak buruk untuk ketersediaan lapangan pekerjaan di kota-kota besar. Hal ini juga dapat berdampak pada lingkungan.

Peluang

Peluang dapat diartikan sebagai kesempatan atau cara baru serta upaya untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan berbagai daya yang dimiliki. Sama halnya di era Revolusi Industri 4.0, semakin berkembangnya zaman dan teknologi maka akan muncul pula peluang yang baik untuk para generasi milenial saat ini. Adapun peluang yang dapat dilakukan di era Revolusi Industri 4.0 ini adalah :

  • Pemasaran berkembang dengan pesat. Jika dahulu kita ingin berjualan produk, biaya yang diperlukan untuk menyewa tempat seperti toko maupun pemasarannya seringkali menjadi hambatan. Saat ini, kita bisa memanfaat aplikasi dari berbagai platform sebagai media pemasaran. Lebih dari itu, tempat untuk berjualan bukan lagi menjadi hal yang wajib jika ingin berjualan. Kita bisa memanfaatkan tempat yang ada seperti rumah sendiri.
  • Teknologi yang ada di era Revolusi Industri 4.0 ini sebagai alat untuk berbisnis. Seperti pada prinsip dari Revolusi Industri 4.0 diatas membuat segala sesuatunya dengan menggunakan aplikasi, baik versi gratis maupun berbayar.
  • Munculnya analisis, kemampuan, dan kecerdasan dalam berbisnis. Dengan mudah kaum milenial dapat belajar melalui informasi yang tersebar luas dan dapat diakses dengan bebas.
  • Peluang bagi generasi saat ini untuk berpikir cerdas menciptakan peluang. Inovasi lahir dari ide-ide cemerlang dan tak biasa seperti membuat Software As a Service dimana mengembangkan suatu aplikasi berdasarkan kebutuhan dasar masyarakat. Sebagai contoh,  aplikasi DANA, Gopay, OVO dan aplikasi sejenis membuat kita tidak perlu takut jika dompet tertinggal dirumah. Dengan adanya aplikasi penyimpanan uang kita bisa membayar biaya transportasi cukup dengan menggunakan aplikasi.
  • Adanya Fintech (Financial Technology). Sebuah aplikasi yang dapat memudahkan para milenial dalam mengatur keuangan. Cukup dengan memasukkan data-data yang diperlukan seperti modal dan kebutuhan, maka aplikasi mengetahui bagaimana cara mengatur keuangan kita.
  • Mudahnya berinvestasi. Saat ini, investasi tidak memerlukan biaya yang besar. Cukup dengan 100.000 rupiah kita bisa memulai berinvestasi, pada saham misalnya. Inilah yang akan menjadi peluang untuk kaum milenial saat ini dalam mengembangkan kehidupannya.

Baca juga: Teknik Sipil dan Peluangnya dalam Dunia Kerja


Featured Image: pixabay.com

Contributor: Elisabet Natalia Pasaribu

This website uses cookies.