- Pemasangan Bekisting
Bekisting tangga mempunyai tingkat kesulitan yang lebih tinggi dari bekisting lainnya. Secara umum, bekisting tangga menyerupai bekisting balok dan bekisting lantai. Tangga mempunyai lebar yang terbatas, berarti memerlukan papan acuan samping disepanjang tangga itu sendiri. Tangga membentang miring serta mempunyai bagian pendukung yang disebut ibu tangga atau boom. Selain itu, terdapat trap–trap yang disebut anak tangga atau tread. Berikut ini adalah langkah–langkah pemasangan bekisting tangga:
-
- Pemasangan papan bekisting pada badan tangga. Badan tangga ada 2 buah, yaitu antara bordes dengan lantai dibawahnya dan antara bordes dengan lantai di atasnya. Pemasangan papan bekisting pada lantai tangga pada prinsipnya hampir sama dengan pemasangan papan bekisting tangga. Bahan papan yang bisa digunakan berukuran 2 cm x 20 cm x 400 cm dari jenis kayu triplek. Papan disusun memanjang bersilangan dengan gelagar. Kayu lapis atau plywood tebal dapat dipakai sebagai bahan acuan, jenis bahan ini mempunyai ukuran 1,8 cm x 122 cm x 244 cm.
-
- Pemasangan optrade/dinding anak tangga. Anak tangga dipasang setelah dilakukan pengecekan terhadap elevasi bordes, kemiringan badan tangga, penggambaran anak tangga pada dinding badan tangga dan pembesian. Dinding anak tangga dipasang diantara dinding badan tangga sesuai dengan yang telah digambar sebelumnya. Untuk memudahkan pemasangan, dapat dilakukan dari bawah keatas. Setelah semua terpasang, antar anak tangga dirangkai dengan kayu memanjang dari atas ke bawah pada dua tempat kanan-kiri dan dipaku. Pekerjaan bekisting tangga dapat dilihat pada gambar di bawah.
- Pekerjaan Pembesian
Setelah dilakukan pemasangan papan lantai (sebelum pemasangan papan pencetak optride), dilakukan terlebih dahulu pekerjaan pembesian. Diameter dan jarak besi dapat disesuaikan denan hasil analisis. Sebagai contoh, besi yang bisa digunakan untuk tangga adalah besi ulir dengan ukuran D10 pada bagian vertikal dan besi D8 pada bagian horizontal. Berikut ini adalah langkah–langkah pembesian pada pekerjaan tangga:
-
- Terlebih dahulu pasang besi D10 (disesuaikan dengan analisis) dibentangkan secara vertikal sebagai tulangan tangga.
- Setelah pemasangan tulangan D10 kemudian dipasang besi D8 (disesuaikan dengan analisis) secara horizontal. Besi tersebut harus dibengkokkan sebelum diikat pada besi D10 dengan panjang besi 145 cm dan bengkokkan besi 5 cm masing-masing disetiap ujung. Sehingga panjang besi yaitu 145 cm.
- Ikatkan kedua besi tersebut dengan kawat pengikat.
- Pengecoran
Tahapan pengecoran pada konstruksi tangga dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
-
- Beton diangkut dengan truk ready mix (jika menggunakan beton dari bacthing plant)
- Pengecoran
- Pemadatan
- Pemerataan
- Perawatan
Campuran beton yang telah dipesan dibawa dengan truk sampai ke lokasi pengecoran. Setelah truk memasuki kawasan proyek, mesin truk akan dihidupkan untuk mengaduk campuran beton agar campurannya menjadi homogen. Campuran beton dapat dibawa dari bawah dengan menggunakan lift dan dituangkan ke kereta sorong, lalu dibawa dan dituangkan ke cetakan tangga. Dalam pengecoran diharapkan jangan ada penambahan air karena dapat mengakibatkan mutu beton berkurang. Dalam pengecoran dapat pula digunakan zat tambahan seperti zat adiktif sikacim accelerator atau yang lain sesuai kebutuhan.
Pembersihan harus dilakukan sebelum pengecoran. Sisa-sisa pemotongan kawat yang ada pada cetakan tangga harus disingkirkan karena dapat mengurangi kekuatan beton. Pembersihan sisa kawat dapat dilakukan dengan menggunakan alat manual seperti menggunakan besi magnet yang diikat pada sepotong kayu yang berukuran kira-kira 1 m. Untuk mencegah agar air semen tidak diserap oleh bekisting saat pengecoran, bekisting sebaiknya disiram dengan air. Campuran beton yang telah dituangkan harus diratakan dengan raskam dan kayu perata hingga mencapai ketebalan tangga.