Pelaksanaan Konstruksi Tie Beam

Bagikan:

  • Pemasangan Bekisting Tie Beam

Setelah kegiatan pemasangan tulangan selesai dilanjutkan dengan pemasangan bekisting (cetakan beton). Bekisting dapat langsung dibuat di lapangan dengan menggabungkan papan-papan kayu dan triplek (atau multiplek) yang disesuaikan dengan ukuran tie beam yang direncanakan. Bekisting yang sudah dipakai dapat dipakai kembali hingga 3 kali atau tergantung pada kondisi bekisting. Apabila terdapat kerusakan pada bekisting seperti pecah atau adanya keretakan, maka bekisting tersebut tidak boleh dipakai ulang. Hal ini wajib untuk menghindari hasil cetakan tie beam yang tidak sesuai. Berikut ini tahapan pekerjaan pemasangan bekisting pada tie beam:

  1. Menentukan garis marking dengan menggunakan total station sebagai pembatas bekisting
  2. Papan kayu dipotong dan dirakit sesuai dengan ukuran tie beam tersebut
  3. Bekisting bagian dalam terlebih dahulu dilapisi mud oil untuk mencegah kesulitan saat pembongkaran bekisting
  4. Bekisting dipasang dan dikunci menggunakan balok kayu dan paku sebagai penahan goyangan, terutama saat pengecoran
bekisting pada balok tie beam
Bekisting pada tie beam
  • Pengecoran Tie Beam

Setelah pemasangan bekisting selesai dilanjutkan dengan pengecoran tie beam. Pengecoran disarankan menggunakan beton ready mix agar didapatkan mutu yang lebih seragam. Berikut metode pengecoran pada tie beam:

  1. Bersihkan bekisting untuk memastikan tidak ada kotoran yang bercampur dengan campuran beton
  2. Tentukan titik pengecoran berdasarkan gambar rencana. Tinggi beton segar harus lebih tinggi dari tinggi rencana, karena beton akan mengalami susut akibat penguapan saat setting time
  3. Sebelum melakukan penuangan, beton yang diangkut oleh truk ready mix harus diuji dengan slum test untuk memastikan kekentalan beton sesuai standar (hasil Job Mix Design)
  4. Jika nilai slump memenuhi standar, beton ready mix baru bisa dituangkan. Jika tidak, beton tersebut dipulangkan dan batching plant harus memproduksi beton baru yang sesuai standar
  5. Pengecoran dilakukan sesuai dengan titik tie beam yang telah ditentukan sebelumnya (langkah 2). Selain itu, pengecoran juga harus dilakukan dibawah pengawasan kontraktor dan konsultan pengawas untuk memastikan seluruh proses pegecoran berjalan sesuai standar
  6. Gunakan alat penggetar (vibrator) agar campuran beton merata dan padat
  7. Penghentian pengecoran dilakukan sesuai volume yang telah direncanakan atau sesuai dengan tinggi bekisting yang telah ditandai sebelumnya
Pengecoran dan slump test
Kiri: Slump test, Kanan: Pengecoran tie beam
  • Pembongkaran Bekisitng Tie Beam

Pembongkaran bekisting dilakukan setelah 1×24 jam setelah pengecoran atau atas seijin konsultan pengawas. Berikut metode pembongkaran bekisting pada tie beam:

  1. Lepaskan paku pada bekisting tie beam satu persatu, maka bekisting akan terlepas dengan sendirinya
  2. Bekisting tie beam diangkat lalu dipindahkan untuk digunakan pada bekisting tie beam selanjutnya
Pembongkaran bekisting
Pembongkaran bekisting tie beam


Baca juga: Pelaksanaan Konstruksi Tangga

Baca juga: Jenis-Jenis Alat Berat

 

Kontributor: Yehezkiel Decsfrant Situmeang

Featured image: Yehezkiel Decsfrant Situmeang

Content images: Yehezkiel Decsfrant Situmeang

 

Leave a Comment

error: Ayo kembangkan literasimu dengan parafrase :)